1 komentar

MIMPI TAK PERNAH SALAH BERNAUNG



MIMPI TAK PERNAH SALAH BERNAUNG
Kita bebas mengekspresikan mimpi. Tidak ada orang yang mampu menghalau selagi kita memiliki tekat yang kuat dan keinginan yang besar untuk merubah diri kita. Terkadang mimpi itu bisa jadi muncul atau bersumber dari apa yang tidak pernah kita sukai. It’s possible to happen, Tuhan memang adil mencipatakan dan meberikan segala macam nikmat kepada semua insan di seluruh penjuru duina ini.
Memang aneh jika pernyataan “mimpi bisa bersumber dari apa yang kita tidak suka”. Saya juga bingung dan belum bisa mencerna pernyataan tersebut. Pasti semua orang yang mengalami hal- tersebut selalu bertanya- tanya tentang hal ini. Hidup serasa meramu asa dan cita begitu rapi dan tidak pernah ada yang tahu bahwa sumber dari rizki kita disitu.
Boleh saja kita bermimpi menjadi apapun yang disuka, contohnya seperti: ingin bekerja di perusahaan terkemuka, termahsyur dan tersohor. Hal itu wajar dan manusiawi tapi kita harus mempunyai batasan. Bukan berarti kita tidak boleh bermimpi, ini hanyalah teori dan praktik bagaimana kita meng-handle perasaan dan keinginan dalam diri. Mungkin suatu saat nanti jika kita belum bisa berada dalam posisi tersebut, itu tidak akan menimbulkan rasa sakit berlebih.  Lebih baik kita berfikir secara rasional dan bertahap saja.
Dream is like our way to find our hope to come true. Memang ini bisa dijadikan patokan untuk tetap bermimpi. Mimp boleh dilakukan dan diwujudkan tapi lihatlah dan berkacalah terlebih dahulu karena bisa jadi malah Tuhan murka karena mimpi kita yang terlalu rakus (pengen ini itu). Memang benar “nothing is impossible” tapi frasa itu tidak selalu berlaku untuk segala hal. Kita hanya membutuhkan mimpi, usaha dan doa serta jangan berlebih dengan mimpi tersebut. Trust your way. God is never wrong to choose your best way.
read more
1 komentar

MISTERI PINTU KAMAR MANDI KOS



MISTERI PINTU KAMAR MANDI KOS
Awalnya sih aku gak terlalu hirauin tentang hal- hal ini. Diam sendirian di kamar, tiduran atau sekedar mainan laptop. Itu hal yang biasa aku lakuin setiap pulang dari tempang magang. Badan capek dan ngantuk melanda menjadi faktor utama yang membuat aku ingin rebahan meskipun hanya beberapa menit.
Malam itu seperti malam- malam biasanya saat aku ditinggal teman sekamarku main ke kamar sebelah. Aku tiduran sambil streaming youtube (mumpung ada wifi gratis, kan mubazir kalau gak dimanfaatin hihihi). Sambil tertawa dan cekikikan sendiri di kamar tiba- tiba aku terdiam dan serasa sunyi, sepi dan senyap seketika. Aku merasa sedikit merinding tapi sebisa mungkin perasaan itu aku tepis agar tidak merasa takut hihihi.
Aku terdiam lama, menatap sekeliling kamarku. Aku amati satu persatu setiap sudut kamar hingga tiba- tiba terdengar suara pintu kamar mandi yang buka tutup sendiri. Dulu ketika pertama kali datang ke kos memang pembuka pintunya sudah rusak dan serasa kamar yang aku tempatin sudah ditinggalkan penghuninya cukup lama karena bau kamarnya pun sedikit pengap dan tidak seperti kamar pada umunya yang sudah lama dihuni orang.
Aku sudah tinggal di kamar tersebut hampir 2 minggu dan baru aku menyadari bahwa pintu kamar sering buka dan tutup sendiri.
“ itu hanya angin, anggap saja seperti itu” tukas teman sekamarku
Aku berusaha berfikir positif dan menganggap itu hanya hembusan angin yang berasa dari jendela kecil yang berada di pojok kamar mandi. Setiap kali aku mendengar pintu itu bergerak aku selalu merasakan aneh. Angin berhembus sebentar. Memang terasa mengerikan apalagi kamar mandinya di dalam kamar.
Terkadang ketika aku di dalam kamar sendirian. Aku memutar mp3 murottal surah-surah yang ada di dalam Al-Qur’an dengan volume keras. Itu membuatku merasa lebih baik dan tidak merasa takut sendiri huhuhu. Satu sisi lain, aku berfikir dan menganggap itu memang benar- benar angin dan tidak ingin menghubungkan dengan hal-hal mistis yang membuatku kelabakan tidak bisa tidur.
Memang dunia diluar manusia itu ada. Kita sangat erat dengan mereka tapi yang terpenting saling jaga. Sebisa mungkin kita tidak menganggu keberadaan dia. Aku berusaha menjaga dan tidak ingin membuat mereka tidak nyaman. Kejadian ini memang aneh tapi ya sudahlah aku tidak mau membawanya terlalu jauh.  Memang angin, mau gimana lagi dong. ---___---

read more
0 komentar

Pengalaman kue lapis naik GO-JEK

Pengalaman kue lapis naik GO-JEK

GO-JEK merupakan alat trasnportasi kekinian yang sudah marak di daerah perkotaan, seperti Jakarta, Surabaya dan Malang karena lebih efisien waktu dan tenaga. Alat trasnportasi ini seperti ojek pada umumnya, hanya saja GO-JEK mengikuti perkembangan zaman yang segala sesuatu mengandalkan internet dan smartphone. Hal ini sangat berhubungan erat dengan pengalamanku selama kos di Malang yang selalu mengandalkan GO-JEK jika ingin pergi kemana- mana karena tidak ada angkutan kota lewat depan kos atau jalan depan gang weeeewww ----_____-----.
Ceritanya, waktu pertama kali menginjakkan kaki di malang menuju tempat kos  di daerah Jalan joyo Tamansari I selama PKL di Malang aku merasa W.O.W karena lumayan jauh dari jalan raya dan tidak ada motor. Tempat kos yang berada di gang perkampungan tapi masih muatlah untuk dilewati mobil meskipun berdempitan hihihi.
Bingung, bimbang, stress berat karena kalau mau cari apa- apa harus jalan jauh untuk sekedar cari camilan, jadi sehabis pulang dari tempat PKL aku tidak pernah pergi kemana- mana hanya berdiam diri di kos. Selang beberapa hari aku iseng- iseng download aplikasi GO-JEK  barangkali berguna untuk keperluan mendadak. Alhasil memang aplikasi tersebut aku butuhkan karena aku harus pergi mengunjungi salah satu saudara di daerah sekitar Taman Rekreasi Sengkaling.
Aku mulai registrasilangkah demi langkah mulai dari verifikasi email sampai dengan nomor HP. Hari berikutnya, aku mulai mencoba aplikasi tersebut. Agak ragu sih untuk menggunakan aplikasi ini karena pikiran sudah underestimate karena takut dan deg- degan yang mendominasi. Takut ketipu, takut nyasar, takut orangnya gak ramah karena sebelumnya tidak pernah menggunakan alat transportasi ini.
Setelah berfikir dan wpertimbangan  cukup matang aku mulai memutuskan untuk menggunakan aplikasi itu dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana rasanya naik GO-JEK. Ini adalah alasan klasik. Pertama aku mengisi kolom ‘tempat penjemputan’ itu diisi alamat kita saat ini. Sebisa mungkin harus tahu alamat lengkap kalau tidak rider bakal sulit nemuin kita huhuhuhu. Kemudian, aku juga mengisi kolom ‘tempat tujuan’ setelah semua kolom terisi aku menekan tombol hijau ‘PESAN GO RIDE’ kemudian kita menunggu beberapa menit  untuk ditelfon oleh rider mungkin waktunya berjarak beberapa menit. Setelah itu taraaaaaaa rider GO-JEK sudah datang.
Estimasi biaya dari Joyo Tamansari I ke sengkaling sekitar 10ribu. Ini termasuk biaya yang cukup murah karena kita gak perlu capek- capek jalan kaki buat cari ojek karena dengan menggunakan GO-JEK kita dijemput dan diantarkan sampai di depan tempat tujuan kita. Menurut pendapat pribadi aku sih setiap 1KM estimasi biayanya sekitar 2ribu rupiah jadi gak salah kalau Joyo Tamansari ke Sengkaling dikenakan 10ribu karena jarak tempuhnya 5KM. Itu merupakan pengalaman pertama aku menaiki GO-JEK serasa mengasyikkan dan pastinya bikin ketagihan.
Hari- hari berikutnya aku ingin memesannya lagi. Pertama aku kira ketika menaiki GO-JEK, kita dilarang berbicara dengan ridernya. Jadi waktu kemarin pesan GO-JEK ke Sengkaling aku tidak berani menanyakan apapun tentang GO-JEK ke ridernya. Tetapi pemesanan yang kedua ini aku dari Joyo Tamansari ke Malang Town Square (MATOS) di layar LCD estimasi biaya sekitar 7ribu karena jarak tempuhnya hampir 4km. Aku sudah melakukan pemesanan dan menunggu untuk ditelfon rider karena menurut pengalamanku sih sebelum rider telfon pemesanan GO-JEK itu seperti di PHP-in. Alasannya ya mungkin rider belum siap atau jarak rider terlalu jauh dari lokasi penjemputan. Tiba-tiba telfon hpku berbunyi. No baru telfon, sepertinya dari GO-JEK
“Halo mbak, tunggu beberapa menit ya” dengan nada suara ramah dan lemah lembut
“OH, iya mas” jawabku
Aku pikir sih rider dari GO-JEK yang aku pesan masih muda,sebelumnya sih aku gak kroscek ulang wajahnya seperti apa. Soalnya waktu aku pergi ke Sengkaling ridernya masih muda, seperti anak kuliahan.
Selang beberapa menit menunggu sambil mondar- mandir kesana kemari. Ini lumayan nunggu agak lama sih hampir 10 menitan soalnya rider masih cari jalan tempat penjemputan. Aku kira semua rider GO-JEK sudah memahami rute dan hafal jalan- jalan yang mereka lalui atau tuju. Ternyata tidak semua rider memahami secara penuh. Setelah menunggu di depan gerbang sambil sesekali cek HP barangkali rider telfon tiba- tiba muncullah.
“Kok ridernya sudah bapak- bapak sih, duhhhhhh malunya. Tadi udah manggil mas” gerutuku dalam hati
“Mbaknya yang pesan tadi ya?” tanyanya
Langsung saja aku jawab dengan panggilan “pak” karena dari wajah dan perawakannya sudah tidak mumpuni untuk dipanggil “pak” hihihi. Aku malu sih, tapi yaaa yaaaa sudahlah. pura- pura tidak menyadari apa yang aku katakan tadi ditelfon itu merupakan jalan terbaik huhuhu.
Setelah aku menaiki motor. Aku bertanya tentang sistem GO-JEK dan GO-FOOD. Setelah aku bertanya dua pertanyaan itu, rider mulai terus-terusan mengajakku ngobrol sampai tiba di depan MATOS. Dalam perjalanan menuju MATOS kecepatan motor rider hanya sekitar 20km per jam ----__----. Ini disengaja aau memang karena faktor macet soalnya jalanan di Malang Kota waktu sore hari lumayan padat merayap. Jadi perjalanan kali kedua ini agak lama dan MATOS terasa jauh hahaha.
Kali ini rider tidak mengatakan untuk memberi dia bintang 5 di aplikasi GO-JEKku. Biasanya mereka akan mengatakan
“ jangan lupa dikasih bintang 5 ya mbak”
“iya” sambil senyum tipis-tipis
Setelah urusan selesai, aku pun memesan GO-JEK lagi. Menunggu beberapa menit di depan MATOS karena rider masih dalam perjalanan. Estimasi biaya dari MATOS ke Joyo Tamansari sekitar 9ribu. Ketika sampai, langsung saja aku naik. Dalam perjalanan...
“mbak lewat sini bisa ya?”
Bingung mau jawab apa soalnya gak terlalu hafal jalan-jalan di Malang.  Tanpa pikir panjang dan iseng aku jawab
“Iya pak bisa” hihi ngomong opo aku iki  
“Mbak ini arahnya kemana?’’
Telolet Telolet  tiiiituuuut tiiiituuuut tiiiiituuuuut................
Aku diam sekejap, bingung mau jawab apa. Aku belum paham jalan kok ditanya.
“ya mungkin ini lurus pak, sepertinya begitu. Kalau gak salah iya bener pak” dengan sotoyyy dan kebanyakan bergaya nunjukkin jalan.
Kemudian setelah rider GO-JEK berjalan....
“lhooo kokkkk, dimana ini. Wahhhhh salah arah dan tujuan ini” gumanku dalam hati
Setelah aku menjelaskan bahwa arahnya salah barulah rider putar balik dan ternyata benar. Jalan yang aku tunjukkin salah hihihi. Singkat cerita rider sudah mengetahui arah- arahnya dan sampailah di depan kos taraaaaaaaaaaaaaaa ^__^.
Ini merupakan pengalaman pertama karena di Jombang belum ada transportasi berbasis internet seperti GO-JEK ini. Barangkali buat temen- temen yang belum penah naik GO-JEK mending saranku buat kalian “setidaknya sedikit banyak kalian harus paham tempat tujuan soalnya gak semua rider memahami sepenuhnya. Paham sih paham tapi tidak 100%”

read more
0 komentar

DEADLINE VS TUGAS #OH NOO

DEADLINE VS TUGAS #OH NOO



Dead= mati, lion= singa. Ohhh yess, singa mati? Singanya ternyata tidak mati hanya kepalsuan dan fiktif tokoh dalam adegan sandiwara tugas semester tua *tuaa. Uhukkkk, tua? Cie yang tua, yang tua yang tua diobral 500 an di goreng dadakan, pahit hehehe. Upppsss sorry, jadinya kemana- mana. Efek kurang asupan hiburan dan leyeh- leyeh menikmati hidup yng tak kekal ini seolah terbantai oleh hadirnya seklumit masalah tugas. Tidak habis pikir bahwasannya tugas kuliah bisa buat mahasiwa ingin pura- pura pingsan dan bangun ketika ehmm eheeemmm tes tes “ ananda Sari Pradinka....” dimohon untuk memasuki lapangan wisuda hehehe ngaco sangat ini. Bangun- bangun pengennya sudah di atas podium dan merayakan pelemparan toga. It’s been impossible -__-
Tugas ibarat anak yang entah siapa yang melahirkan tapi bawaannya pengen ngikut kita mulu. Pagi, siang, sore ataupun malam mintanya di perhatiin terus. #AWASSS BAPERRR  dan deadline itu ibarat anak tersebut minta makan #maaaaa makan dongg maaaa makaaan...... ( pura- pura lupa dan tidur lagi aja ).
Kata orang sih kita harus santai kalau ngerjain tugas apalagi sampai dikejar deadline. Sesantai- santainya, tengah malam pasti jadi kelelawar -__- . Begadang itu ibarat actual habit of yours. Ya gak sih? Merasa tersiksa gak kalau itu sudah over? Ibarat kata SAKAU terus kejang- kejang mehehehhe.  
Terkadang kalau mereka (pointing at mahasiwaaa, yeeee prok prok prok) benar- benar ngangkat bendera putih langsung pengumuman ( tes tes tes, cari jodoh nih, bawaannya pengen nikah. Siapa yang ingin melamar sekarang? Huhuhuhu). Ini biasanya terjadi kalau sudah pikiran sudah deadlocked. Tetapi setelah beberapa jam akan tersadar dan  .... aku tadi ngapain ya? Duhh lupa nih... emmm emmm sudahlah.  
Stop complainning and it must be done. Percuma juga kan kalau kita Cuma menggrutu sama nasib ( kapan tuhan ini berakhir, tugas kok kayak tunas pohon pisang, gak ditanam tumbuh terus). Mungkin kita harus intropeksi ya gak sih? Kurangnya managemen waktu dan persiapan (harusnya bawa tongkat bendera merah putih terus berpakaian ala- ala pahlawan jaman doeloe) hihihi. Ok serius nih, manajemen waktu yang kurang membuat semuanya abruladul ( berantakan). Yuk makan dulu, kuatin otot, mental dan perasaan biar tambah kuat nemenin dan merhatiin anak kita #ehhhh maksudnya tugas.
read more